riko

riko

Kamis, 25 Juni 2009

Mudahnya Membuat Robot

Membuat Robot Itu Mudah

Ternyata, membuat robot tidak melulu didominasi oleh para ilmuwan dan teknisi elektronik. Kini, anak-anak sekolah dasar hingga menengah atas pun mampu membuat robot yang sederhana. Membuat robot ternyata mudah bagi siapa saja.

Kemampuan ini tidak hanya didukung oleh kecerdasan seseorang, tapi juga berkat bimbingan para tenaga ahli, baik perorangan maupun institusi. Robotic Explorer, yang memiliki motto Let's Created Your Own Robot, adalah salah satu institusi yang memberikan pelatihan membuat robot kepada para pelajar. Uniknya, lembaga institusi ini tidak hanya memberikan kursus, tapi pengajaran dengan kurikulum yang jelas.

Kurikulum tersebut terbagi menjadi dua tahap, yaitu, robot statis dan robot bergerak. Pelajaran robot statis terdiri dari empat kelas, yaitu, Basic of Robotic, Remote Robot, Electronics, dan Robotic Computing. Dalam kelas Basic of Robot, peserta didik mempelajari cara merangkai robot, dan perkenalan dasar tentang robot. Dalam kelas Remote Robot, peserta didik belajar mengerakkan organ-organ robot jadi dengan menggunakan alat komunikasi, seperti infrared dan bluetooth.

Dalam kelas Electonics, peserta didik belajar pengenalan elektronika, seperti bagaimana prinsip kerja transistor, dan rangkaian elektronik. Sementara dalam kelas Robotic Computing, peserta didik belajar program robot melalui komputer.

Pelajaran robot bergerak terdiri dari Mobile Robot, Basic Microcontroller, dan Final Robotic Project. Dalam Mobile Robot, peserta didik belajar mengerakkan robot, baik dengan kaki, roda, maupun alat bantuan lainnya. Menggerakkan robot pun tidak hanya berjalan, tetapi juga berlari, menanjak, dan aktivitas lainnya.

Dalam kelas Basic Microcontroller, peserta didik mulai belajar membuat otak robot yang dapat bergerak dan melewati berbagai rintangan dan hambatan. Sedangkan dalam kelas Final Robotic Project, peserta didik mendapat project membuat robot dari awal hingga jadi.

Menurut Manajer Marketing Jully Tjindrawan, masing-masing kelas terdiri dari 30 pertemuan. "Namun, hal ini tergantung tingkat kecerdasan peserta didik. Jika kami nilai ia mampu dan berbakat, ia bisa melompat ke kelas tertentu," tuturnya kepada Kompas.com, Minggu (7/9) di Jakarta.

Mengenai biaya, Jully mengatakan ia mengusahakan biaya yang sangat terjangkau bagi semua pelajar. "Range biaya berkisar antara Rp 250.000-Rp 300.000 tiap kelas," ujarnya.Kelas ini dibawah supervisi pakar robotic UI, DR.Ir. Wahidin Wahab MSc. PhD, dan didukung oleh Or. Paulus Wijayacitra dari HERTZ Elektronik Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar