riko

riko

Minggu, 13 Februari 2011

Harus PLTN, Mengapa???


Mengapa Harus PLTN?
Posted on December 10, 2008 by konversi
(Kadek Fendy Sutrisna, 10 Desember 2008)

Sekarang ini Indonesia sedang mengalami krisis energi listrik. Seperti dapat kita lihat pada tabel berikut : sejak tahun 2002, kebutuhan listrik di Indonesia sudah melebihi kapasitas pembangkit listrik yang kita miliki.



Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini PLN sebagai pelaksananya, antara lain : dengan merencanakan membangun pembangkit listrik 10.000 MWatt hingga tahun 2010. Sebagian besar pembangkit ini berbahan bakar batubara. Diseluruh indonesia akan dibangun PLTU, dan pembangunan di pulau Jawa lebih diprioritaskan dikarenakan industri yang ada di Indonesia rata-rata berada di jawa.

Pemakaian batu bara untuk PLTU akan meningkatkan harga dari batu bara itu sendiri, hal ini akan menyebabkan harga listrik naik dari tahun ke tahun. (Tantangan Indonesia). Disamping itu dari sisi lingkungan, akan terjadi peningkatan sulfida SOx dan COx serta zat lain hasil pembakaran masuk ke lingkungan. Issue yang sedang hangat adalah global warming, tak ayal bangsa kita nantinya akan dituding-tuding oleh bangsa lain di dunia sebagai salah satu negara yang menyebabkan pemanasan dunia. Tabel Berikut menunjukan emisi gas CO2 yang dihasilkan oleh berbagai jenis pembangkit listrik. Terlihat bahawa PLTU menjadi pilihan yang sangat ‘mahal’ untuk diwujudkan.



Untuk mendukung pengembangan industri nasional di masa mendatang diperlukan penyediaan sumber energi yang cukup besar. Berikut, saya cantumkan beberapa data tentang pembangkit listrik yang mungkin dikembangkan di Indonesia :



Gagasan tentang kemungkinan pembangunan reaktor daya di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, muncul pada seminar tenaga atom pertama yang diselenggarakan bersama oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Lembaga Tenaga Atom (LTA) di Bandung pada tahun 1962. Sebagai tindak lanjut telah dilakukan beberapa studi introduksi PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Indonesia yang secara efektif telah dimulai sejak tahun 1972 dengan pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan-PLTN (KP2-PLTN), dan berlangsung hingga saat ini. Di bawah ini disajikan hasil studi perencanaan energi dengan opsi nuklir untuk periode 1991 sampai dengan 2007. (http://www.infonuklir.com)



Rencana pengembangan PLTN di Indonesia :



Gambaran empat buah pembangkit listrik tenaga nuklir type PWR di Muria pada tahun 2025 :



Dari data NOAA dan CARMA di tahun 2007 (www.nuclearoil.com) juga menyebutkan bahwa annuall net CO2 accumulation yang berjumlah 16.3 giga ton per tahun di atmosfer dapat dikurangi sebesar 11 giga ton per tahun dengan cara mengganti pembangkit listrik berbahan bakar fosil menjadi PLTN.”

Perkembangan teknologi PLTN :







Disamping PLTN, berbagai aplikasi iptek nuklir seperti di bidang pertanian, peternakan, kesehatan, industri dan lingkungan sampai saat ini juga sudah dirasakan di 23 propinsi di seluruh Indonesia.

“Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya“ (The World Commission on Environmental and Development)

Mengapa harus PLTN? Mari kita berdiskusi !

Nb : Kata sejarah, dulu halaman kita sehijau halaman tetangga. Ada Borobudur, dan Kanal Kalimalang, sistem Subak, antara lain jadi penghias teknologisnya.

Karena a-b-c, ia jadi kering, tak sedap dipandang orang lewat. Mudah-mudahan, PLTN bukan a-b-c. =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar